hatching, sebelum mulai membaca review, ada baiknya kalian dengarkan lagu oh baby dari cinta laura. lalu kita nyanyikan sama-sama dengan ketukan 3/4 sambil memperhatikan liriknya. karena tanpa menonton filmnya pun, kita bisa tau gimana efek samping dari film ini. oke, musik, mulai...
jreeeng...
" kau... bikin pusing tujuh keliling, buat aku mabuk kepayang..."
(ini efek pertama, efek kedua kita lihat selesai bacotan gue dibawah ini!)
1. oke, jarang sekali muncul film bertema dance di scene perfilman lokal. sekalinya muncul, malah film dance nggak jelas yang awalnya berjudul olala baby ini.
2. judul dan poster film se-chessy isinya. dengan plot yang diharapkan twist namun sayang, tertebak diawal. diperburuk dengan skenario yang dangkal, komedi slapstik bikin enek, cinta-cintaan nanggung dan dance yang... eh, si cinta laura tuh nge-dance ato lagi gatel gara-gara digigit semut sih?
3. biasanya cassandra masardi hanya kebagian peran jadi scriptwriter, tapi kali ini dia mencoba memulai debut menjadi sutradara dari skenario olahan h. encep masduki.
4. tukang art and properti-nya norak gila. masa iya semua serba kalerpul.
5. gue yakin koreo dance di film oh baby ini bikinnya ngasal. lihat aja scene dance diawal film pas audisi rame-rame. ketika karakter baby datang mengenakan topeng phantom lalu menari sambil mengetuk-ngetukan sepatu di lantai dengan sangat nggak jelas. dan gue shock, ketika penonton terpukau dengan tarian monyet nemu pisang di ethiopia a la cinta laura. hingga membuat seorang panitia kaya bernama wizard terpesona lalu berkata kalo baby boleh masuk grand final dengan sebuah syarat. ih, coba ah gue juga ikutan nari kayak gitu di depan pejabat dengan harapan dikasi segepok uang hasil korupsi, pasti deh udah kena tendang. hahaha... dan semua itu belum lengkap tanpa acara gue pingsan ketika melihat scene baby latihan di gudang sekolah and of course, acara final dance. sumpah, nggak awesome sama sekali kek seperti kita nonton trilogi dahsyat step up selain tarian norak baby dan zarro.
6. akting semua pemain pas-pasan. terlebih lagi cinta laura. dia disini cuman jual tampang dan aksen bicaranya yang sok bule. pengyen dyeh sekhali-khali guweh pentyok-pentyokin jidat cintha laurar ke tembok biarr kalo ngomong biasya ajha. guweh yang keturnan bule aja gak gityu-gityu amat. *ngomong a la bule kampung*. hehe, pis, cin...
7. ada karakter ketua geng cewek yang, plis deh, cantik dari mana, muka culun gitu mau saingan sama neng cinta. terjadi misscast nih kayaknya. iuww..
8. selain banyak dihubung-hubungkan dengan step up dan high school musical, film ini kentara banget mewesternisasi budara indonesia. and then, jadi seperti teenfilck hollywood kelas tiarap.
9. musik musik di film ini sangat tidak berstamina dan energik. nggak ada nyawa sama sekali sebagai pengisi adegan dance. cuman lagu oh baby yang jadi single penjual terlihat sedikit berbobot. meski koreo untuk lagu ini sangat over jablay.
10. overall, sebuah film khusus anak SD yang doyan warna-warni, cerita ringan seringan kapas dengan aktor dan aktris berwajah enak dilihat tapi bikin enek aktingnya dan pantas tayang sekali aja ditivi. mudah terlupakan. *kecuali kalo logat ngomong cinta manjur meracuni otak para penonton*
and now, back to musik..
" ai don wana lus yu
yes ai wana hold yu
ai don wana mek yu
mek yu sed en mek yu kraii.."
akhir kata, sebagai efek kedua, gue nangis darah liat film ini
rating 0/10
0 comments:
Post a Comment