Boyolali - Nyadran, Hari ini tepatnya senin 16 Juli 2012 desa Gilnggang Kendel Kemusu Boyolali tepatnya di makam dukuh glinggang dilakukan pasandranan atau bisa desebutjuga nyadran. Nyadaran ini sendiri adalah tradisi. Berziarah ke makam keluarga setiap menjelang Ramadan. Nyadran adalah ziarah. "Ini sudah tradisi sejak nenek moyang
Penduduk sekitar makan di antaranya = Glinggang, Gagan, Bengkok, Kendel, Jetis, Delban Karang Pakel, Ngrembes dll
Pada umumnya selain mengunjungi makam leluhur, di bulan ruwah ini masyarakat yang mempunyai ahli waris di sebuah makam juga membersihkan beberapa rumput yang mengotori di dekat batu nisan atau yang dikenal dengan bersih makam.
Biasnya sore sebelum hari H para penduduk melakukan syukuran atau yang di sebut juga Punggahan kangge leluhur, kemudian malamnya di gelar tahlilalan di makam leluhur dan pagi harinya sebelum pesta sandranan dimulai dilakukan bacaan tahlil secara bersama kemudian di ikuti hafal al-Qur'an 30 JuzZ secara berjamaah.
Seperti halnya pesta upacara , para penduduk membawa bekal makanan sebelum upacara yang nantinya akan di santap setelah tahilan bersama jamaah seperti Buah buahan apel, jeruk, nanas, telur, minuman ringan seperti layaknya perjamuan pada pesta hajatan cuma uniknya, makanan ini dibawa dengan memakai tenong. tenong itu sejenis leser atau wadah besar untuk membawa makanan.
Setelah Istirahat Penduduk Dk Glinggang ini akan pulang mengambil makanan lagi untuk menjamu para tamu. makanan yang kedua ini berupa Nasi dan Lauk Pauknya sebagai sajian terakhirnya setelah mendengarkan ceramah istirahat dari Kyai yang di undang untuk mengisi ceramah.
Artikel ini saya tulis dan sepenuhnya saya kisahkan layaknya nyatanya karna kebetulan rumah saya didepan kuburan / sarean / makam jadi saya bisa secara detail mengetahui dari awal sampai akhir tradisi nyadran ini.
Nyadran - Glinggang
Sumber Artikel http://www.youshie.com/2012/07/nyadran-glinggang.html
0 comments:
Post a Comment